FILOSOFI JARAK
Kemarin lusa aku melihat wajah itu
tak langsung memang,
ia seorang ibu berkarunia balita
bercengkrama di media atas kaca
laptopku ikut terenyuh
ia berbicara tentang akrabnya hidup dan mati
sehingga mereka saling dekat,dekat sekali
di sudut dekat kaca angkot,(tempat favoritku hingga kini)
sang balita mendengar cekcok yang alot
dan si ibu bertatapan dengan belati,perantara pada mati
sudah siap dengan mati,katanya
asal buah hatinya tetap menatap dunia
tapi,
dunia masih menjadi tempatnya
Tuhan telah tetapkan itu
dan "dalang belati" takkan bisa singkiri
batin tersentuh,memanggil patuh,jari bersuluh
-Apriodita 160417
tak langsung memang,
ia seorang ibu berkarunia balita
bercengkrama di media atas kaca
laptopku ikut terenyuh
ia berbicara tentang akrabnya hidup dan mati
sehingga mereka saling dekat,dekat sekali
di sudut dekat kaca angkot,(tempat favoritku hingga kini)
sang balita mendengar cekcok yang alot
dan si ibu bertatapan dengan belati,perantara pada mati
sudah siap dengan mati,katanya
asal buah hatinya tetap menatap dunia
tapi,
dunia masih menjadi tempatnya
Tuhan telah tetapkan itu
dan "dalang belati" takkan bisa singkiri
batin tersentuh,memanggil patuh,jari bersuluh
-Apriodita 160417
Comments
Post a Comment