Andai.
Di tepi pasar,di tengah kota
berdiri rumah yang kulewati, semu
sabtu,minggu,
sayang,kini tak ku lewati lagi ia
setiap ku pandang,ada rasa hilang
.
Tentang 11 bulan
yang kuhias dengan seorang penenang
tak jarang di alam malam,
ia menjelma mimpi,salami pagi
lalu menyemai pucuk-pucuk fantasi
.
Aku tak ingin sang fantasi lebih tinggi
biar ia tetap di sini,bersamaku duduk dengan hujan yang dinanti
.
Aku titip rindu pada Ilahi
diatas Line,BBM,dan lainnya di ponsel pribadi,
Tuhan (sangat) lebih mengerti rasa ini
aku juga titip doa di sela-sela angin dingin
agar doaku menyejuk,dan mencair di siang yang tenang
juga beterbangan
di hangatnya Ramadan
-Apriodita200617
berdiri rumah yang kulewati, semu
sabtu,minggu,
sayang,kini tak ku lewati lagi ia
setiap ku pandang,ada rasa hilang
.
Tentang 11 bulan
yang kuhias dengan seorang penenang
tak jarang di alam malam,
ia menjelma mimpi,salami pagi
lalu menyemai pucuk-pucuk fantasi
.
Aku tak ingin sang fantasi lebih tinggi
biar ia tetap di sini,bersamaku duduk dengan hujan yang dinanti
.
Aku titip rindu pada Ilahi
diatas Line,BBM,dan lainnya di ponsel pribadi,
Tuhan (sangat) lebih mengerti rasa ini
aku juga titip doa di sela-sela angin dingin
agar doaku menyejuk,dan mencair di siang yang tenang
juga beterbangan
di hangatnya Ramadan
-Apriodita200617
Comments
Post a Comment