Puisi: Asa yang Terlupa


Engkau naik perlahan,
melaju pada tiang harapan
berkibar tegar di peraduan
kadang aku berjanji di setiap menatapmu
bertekad semu,mendengar ngiang-ngiang asa yang kelabu
.
Bodohnya,harapan itu kulupakan
saat kau telah naik,dan upacara bubar
hingga aku hanya berjanji saat kau dinaiki
.
Utasan mimpi kadang menjelma bayang-bayang abadi
muncul saat tangan terangkat untuk menghormati
resonansinya cukup kuat sampai ke ulu hati
mahir 'tuk melukis ratusan tragedi
.
Ya,permintaan maaf pun kuulang lagi
dan semoga asa itu tak mati,abadi


Comments

Popular Posts