Puisi: Cerita

Kesalahanku tepat pada rasionalku yang tak jemu dibantah
Aku sadar. Ia tak di sini, tak di sana pula, ia masih berlari pada baris-baris mimpinya.
Dia tak menetap lalu terikat, dia hanya bertamu.
Jangan kau teriaki lagi saat ia hendak pulang, toh ia tak meninggalkan apa-apa, kan?
Maaf terbata pun si pemimpi ini ucap. Tetaplah kejar barisan mimpi, dan jadilah barisan mimpi, kawan.

Jakarta, 16okt18

**ini di pos dibtengah nulis rangkuman ipa yg bejubelgilebikinayan.

Comments

Popular Posts