abodolah gw mau es podeng

1. a. Penelitian sosial merupakan sebuah kegiatan untuk melakukan penyelidikan atau suatu fenomena dan masalah sosila dengan menggunakan metode ilmiah untuk menggali dan menemukan fakta-fakta dibalik fenomena sosial atau menemukan solusi atas masalah sosial.
b.Pertama, ditinjau dari orientasi filosofis dan teoritis
     berorientasi pada paham filsafat idealisme, atau paham konstruktivisme, interpretif, dan subjektivisme. Sedangkan orientasi teoritisnya adalah berorientasi pada teoriteori yang berparadigma definisi sosial.
Kedua, dilihat dari segi desain penelitian,
1.bersifat longgar, umum, fleksibel, berkembang dan muncul dalam proses penelitian
2.usulan penelitian (proposal) sifatnya sementara karena bisa saja tergantikan dikarenakan realitas sosial / kenyataan sosial sebenarnya yang dinamis dan beragam. Sistem nilai dan norma yang berkembang juga bersifat kompleks dan sulit diramalkan sebelumnya
Ketiga, dilihat dari rumusan judul penelitian 
1.rumusan judul penelitian sosial kualitatif bisa berubah-ubah, tergantung fenomena sosial di lapangan
2.rumusan judul penilitian dirumuskan dengan bahasa yang baik, jelas dan menunjukkan fokus penelitiannya;
3.jelas persoalan dan objek kajiannya; kapan dan dimana situs penelitiannya.
Keempat, dilihat dari rumusan masalah penelitian 
1.bisa berubah-ubah dengan memperhatikan realitas sosial di lapangan
2.bisa dalam bentuk pernyataan suatu fenomena dan pertanyaan, misalnya, bagaimana dan mengapa?
3.perumusan masalah penelitian memperhatikan prinsip keterkaitan dengan kriteria inklusi-eksklusi; berkaitan dengan fokus penelitian; berkaitan dengan hasil penelaahan kepustakaan; dan dirumuskan dengan bahasa yang bagus. 
4.fungsi rumusan masalah hanya sekedar sebagai arahan, pembimbing atau acuan pada proses penelitian untuk menemukan teori
Kelima, dilihat dari segi metode pengumpulan data, 
1.menggunakan strategi multi metode, artinya data yang diperoleh dalam penelitian sosial kualitatif dari berbagai cara, yaitu melalui metode wawancara takterstruktur; metode observasi partisipatif (bisa dalam bentuk: pasif, moderat, aktif dan lengkap); dan studi dokumenter .
2.proses pengumpulan data tidak cukup sekali, tetapi terus berlangsung sepanjang proses penelitian. 
3.lebih menekankan pada metode observasi partisipatif
1. a. Penelitian sosial merupakan sebuah kegiatan untuk melakukan penyelidikan atau suatu fenomena dan masalah sosila dengan menggunakan metode ilmiah untuk menggali dan menemukan fakta-fakta dibalik fenomena sosial atau menemukan solusi atas masalah sosial.
b.Pertama, ditinjau dari orientasi filosofis dan teoritis
     berorientasi pada paham filsafat idealisme, atau paham konstruktivisme, interpretif, dan subjektivisme. Sedangkan orientasi teoritisnya adalah berorientasi pada teoriteori yang berparadigma definisi sosial.




Kedua, dilihat dari segi desain penelitian,
1.bersifat longgar, umum, fleksibel, berkembang dan muncul dalam proses penelitian
2.usulan penelitian (proposal) sifatnya sementara karena bisa saja tergantikan dikarenakan realitas sosial / kenyataan sosial sebenarnya yang dinamis dan beragam. Sistem nilai dan norma yang berkembang juga bersifat kompleks dan sulit diramalkan sebelumnya




Ketiga, dilihat dari rumusan judul penelitian 
1.rumusan judul penelitian sosial kualitatif bisa berubah-ubah, tergantung fenomena sosial di lapangan
2.rumusan judul penilitian dirumuskan dengan bahasa yang baik, jelas dan menunjukkan fokus penelitiannya;
3.jelas persoalan dan objek kajiannya; kapan dan dimana situs penelitiannya.




Keempat, dilihat dari rumusan masalah penelitian 
1.bisa berubah-ubah dengan memperhatikan realitas sosial di lapangan
2.bisa dalam bentuk pernyataan suatu fenomena dan pertanyaan, misalnya, bagaimana dan mengapa?
3.perumusan masalah penelitian memperhatikan prinsip keterkaitan dengan kriteria inklusi-eksklusi; berkaitan dengan fokus penelitian; berkaitan dengan hasil penelaahan kepustakaan; dan dirumuskan dengan bahasa yang bagus. 
4.fungsi rumusan masalah hanya sekedar sebagai arahan, pembimbing atau acuan pada proses penelitian untuk menemukan teori




Kelima, dilihat dari segi metode pengumpulan data, 
1.menggunakan strategi multi metode, artinya data yang diperoleh dalam penelitian sosial kualitatif dari berbagai cara, yaitu melalui metode wawancara takterstruktur; metode observasi partisipatif (bisa dalam bentuk: pasif, moderat, aktif dan lengkap); dan studi dokumenter .
2.proses pengumpulan data tidak cukup sekali, tetapi terus berlangsung sepanjang proses penelitian. 
3.lebih menekankan pada metode observasi partisipatif




Keenam, dilihat dari deskripsi teori dalam proses penelitian
1.kajian teori atau kajian literatur yang digunakan sifatnya sementara, tidak dijadikan sebagai pegangan utama, karena dalam penelitian kualitatif adalah berusaha untuk mengungkap latar alamiah dari suatu objek penelitian
2.kajian teori hanya sekedar sebagai pedoman awal agar tidak terlalu gelap dalam mengawali kajian fenomena (gejala) tertentu. Oleh karena itu kajian teori dalam penelitian kualitatif bukan untuk merumuskan hipotesis penelitian. 
3.‘tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis

Ketujuh, dilihat dari segi peranan peneliti dalam proses penelitian
1.peneliti sebagai pengamat penuh, peneliti menyatu dengan objek yang diteliti dalam waktu yang relatif lama, peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian
2.peneliti ikut serta dalam kegiatan-kegiatan individu atau kelompok yang diamati sesuai dengan fokus kajiannya.
3.peneliti juga melakukan wawancara mendalam (takterstruktur) berkaitan dengan beragam kegiatan individu atau kelompok yang sesuai dengan fokus kajian.
4.hubungan antara peneliti dengan objek penelitian adalah empati, akrab, berkedudukan sama bahkan sebagai guru atau konsultan dengan waktu pertemuan yang relatif lama 

Kedelapan, dilihat dari segi sampel penelitian
1.tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu (mikro) yang ada pada situasi atau fenomena sosial .
2.tidak menggunakan sampel besar, melainkan sampel kecil karena tidak untuk menggeneralisasi suatu populasi
3.sampel penelitiannya tidak representatif
4.teknik sampling biasanya menggunakan non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Non probability sampling yang sering dipakai adalah: purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan atau tujuan tertentu. Pada umumnya sampel dalam penelitian sosial kualitatif, adalah menggunakan purposive sampling; dan snowball sampling (yaitu teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar atau bagaikan bola salju)
5.penentuan sampel dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design) 

Kesembilan, dilihat dari hubungan antar variabel penelitian
1.hubungan antar variabel tidak bersifat sebab dan akibat (hubungan kausal), sehingga dalam penelitian kualitatif tidak ada variabel independen (bebas) dan dependen (terikat).
2.hubungan antar variabel tidak bersifat kausal (sebab akibat) melainkan bersifat interaktif atau saling mempengaruhi, sehingga tidak diketahui mana variabel independen (bebas) dan variabel dependennya (terikat)

Kesepuluh, dilihat dari segi analisis data penelitian
1.jenis datanya berupa uraian kalimat (deskriptif), dokumen pribadi, catatan lapangan hasil observasi partisipatif, catatan ucapan dari hasil wawancara mendalam, dan beragam tindakan responden atau objek penelitian,dll
2.analisis data penelitian bersifat interaktif, siklus dan induktif.
3.proses analisis data berlangsung secara terus menerus, dari awal penelitian hingga akhir penelitian. Dan kapan analisis data dianggap selesai, yaitu setelah proses pengumpulan data dan analisis data sudah tidak ada yang dianggap baru (mengalami titik jenuh).
4.hasil analisis data adalah mencari pola atau menemukan model, proposisi atau teori 

c.Pertama, ditinjau dari orientasi filosofis dan teoritis adalah berorientasi pada paham positivisme, rasionalisme, atau objektivisme Sedangkan orientasi teoritisnya adalah berorientasi pada teori-teori yang berparadigma fakta sosial.
 ciri teori berparadigma fakta sosial adalah:
(a) seluruh pola perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor eksternal, jiwa dan pikiran serta pola perilaku individu ditentukan oleh kondisi eksternalnya;
(b) kerangka berpikirnya bersifat deduktif verifikatif;
(c) menuntut adanya pembuktian teori atau pengujian hipotesis secara statistik
(d) mengandalkan pada kebenaran objektivitas, validitas dan reliabilitas. Sejarah awal perkembangan penelitian kuantitatif adalah berkembang di kalangan ilmuwan eksakta atau disiplin ilmu kealaman. 

Kedua, dilihat dari segi desain penelitian
1.bersifat terinci, luas, dan banyak menggunakan literatur yang terkait dengan tema penelitian
2.memiliki prosedur research yang rinci, terukur
3.sejak usulan penelitian (proposal) penelitian sosial kuantitatif sudah memiliki landasan teoritis yang kuat dan jelas
4.proses penelitian terikat kuat dengan desain research yang telah diajukan (desain research tidak berubah), dan isi desain penelitiannya secara ketat akan dipatuhi untuk dilaksanakan dalam proses penelitiannya, misalnya rumusan masalah tidak boleh berubah selama proses penelitian

Ketiga, dilihat dari rumusan judul penelitian 
1.rumusan judul penelitian sosial kuantitatif tidak pernah berubah.(sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan penelitian)
2.ekspresif, jelas, padat dan menunjukkan secara jelas permasalahan yang akan diteliti.
3.menggambarkan variabel independen atau bebas dan variabel dependen atau tergantung

Keempat, dilihat dari rumusan masalah penelitian 
1.rumusan masalah harus jelas sehingga dapat diketahui variabel atau hubungan variabel yang diteliti.
2.dirumuskan dalam bentuk kalimat bertanya, misalnya: Apakah?, Bagaimanakah?; Seberapa besar atau tinggi?; Adakah hubungan atau adakah perbedaan?
3.rumusan masalah tidak berubah selama proses penelitian, karena menjadi acuan penelitian

Kelima, dilihat dari segi penetapan variabel penelitian
1.penetapan variabel penelitian (variabel independen, dependen, moderator, intervening) harus ditetapkan dulu sebelum memulai penelitian (rancangan penelitian) dan tidak akan berubah selama penelitian berlangsung.

Keenam, dilihat dari deskripsi teori dalam proses penelitian
1.deskripsi teori harus diuraikan secara sistematis, tidak hanya sekedar pendapat para ahli tetapi mengungkap hasil-hasil research terdahulu yang mengkaji fenomena sosial yang sama.
2.deskripsi teori harus menjelaskan secara rinci tentang variabel-variabel yang diteliti dari berbagai referensi ilmiah 
. Langkah praktis dalam mendeskripsikan teori :
(1) tetapkan nama variabelnya dan berapa jumlah sub variabel penelitian;
(2) cari sumber-sumber ilmiah (Buku ilmiah, Laporan penelitian; Skripsi; Tesis; Disertasi; Jurnal ilmiah) yang membahas variabel yang akan diteliti.
3.cari definisi konsep, baca seluruh uraian dalam sumber ilmiah tersebut yang mengkaji tentang variabel yang akan diteliti
4.deskripsikan secara sistematis dengan bahasa yang benar dengan tetap mencantumkan catatan kaki atau buku yang menjadi rujukannya.

Ketujuh, dilihat dari segi rumusan hipotesis penelitian
1.harus dirumuskan hipotesis penelitian atau hipotesis statistik, karena ciri penelitian kuantitatif adalah menguji teori
2.bersifat deterministik terkait dengan variabel-variabel yang akan ditelitinya. Hipotesis yang diajukan sebagai upaya penguat bahwa ada keterkaitan antar variabel satu dengan variabel lainnya
3.rumusan hipotesis bisa dalam bentuk hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho)
4.perumusan hipotesis harus berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir 

Kedelapan, dilihat dari segi sampel penelitian
1.menggunakan sampel yang banyak memiliki tingkat representasi tinggi terhadap populasi yang hendak digeneralisasi.
2.semakin banyak jumlah sampel semakin baik hasil penelitian, karena akan semakin banyak data yang diperoleh yang berdistribusi normal
3.teknik sampling biasanya menggunakan probability sampling meliputi: simple random; proportionate stratified random; disproportionate stratified random; dan area (cluster) random.
4.bersifat reduksi, yaitu melakukan penyederhanaan (simplikasi) terhadap kenyataan yang kemudian dilakukan generalisasi

Kesembilan, dilihat dari metode pengumpulan data penelitian
1.proses pengumpulan data menggunakan angket, tes, dokumen, wawancara terstruktur yang terlebih dahulu dilakukan uji instrumen untuk mencari validitas dan reliabilitas instrumen.
2.melakukan intervensi terhadap realitas yang diteliti dengan cara memberikan perlakuan (treatment) baik berupa pemberian angket, kuesioner, skala maupun pengkondisian perilaku
3.hubungan antara peneliti dengan subjek yang diteliti saat pengumpulan data adalah jauh, tidak akrab (tanpa kontak) sehingga tetap dijamin objektivitas data

Kesepuluh, dilihat dari segi analisis data penelitian
1.dilakukan pada akhir proses setelah seluruh pengumpulan data dilakukan
2.bersifat deduktif serta menggunakan analisis statistik dalam menganalisis gejala atau objek yang diteliti
3.tujuan analisis adalah untuk menguji atau membuktikan hipotesis statistik yang diajukan
4.jenis analisis statistik yang bisa dipakai adalah: statistik deskriptif, statistik inferensial, statistik parametris, dan statistik nonparametris. Penggunaan jenis analisis statistik tersebut adalah tergantung pada jenis data penelitiannya, yaitu: data nominal (nominal data); data ordinal (ordinal data); data interval (interval data); dan data rasio (ratio data)

Kesebelas, dilihat dari segi rekomendasi hasil penelitian
1.rekomendasi teoritis adalah hasil penelitian didasarkan atas kriteria objektivitas, reliabilitas dan validitas instrumen
2.logika research berdasarkan hipotesa deduktif verifikatif, karena sifatnya adalah menguji teori
3.rekomendasi praktisnya adalah memberikan data empirik yang objektif dan bisa dipertanggungjawabkan karena kebenarannya bersifat etik, segala ukuran kebenaran telah sesuai dengan teori yang dipakainya.

3.a.Pertama, penggolongan penelitian menurut fungsinya
 (a) penelitian dasar (basic research)
       -yaitu penelitian yang berfungsi untuk perluasan atau pengembangan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan nilai fungsional bagi masyarakat sekarang.
       -Umumnya penelitian dasar ini dilakukan pada kelompok natural science (Astronomi, Fisika, Kedokteran)

 (b) penelitian terapan (applied research)
       -yaitu penelitian yang berfungsi atau bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat.
       -mempunyai nilai fungsional bagi kehidupan masyarakat.
       -contoh: survei produksi dan konsumsi; action research; penelitian pertanian; implementasi kurikulum, dan sebagainya

(c) penelitian pengembangan (research and development)
     -yaitu.penelitian yang berfungsi atau bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.
     -penelitian ini merupakan ‘jembatan’ antara penelitian dasar dan penelitian terapan

(d) penelitian evaluatif (evaluation research)
      -yaitu penelitian yang bertujuan untuk menilai manfaat, sumbangan atau kelayakan dari suatu kegiatan atau unit tertentu.
      -Penelitian ini membutuhkan data kuantitatif dan kualitatif, dan lebih bersifat aplikatif.
      -jenis: penelitian tindakan (action research) dan penelitian kebijakan (policy research)

Kedua, penggolongan penelitian menurut bidang ilmu atau garapan
-Penelitian Sosiologi;
-Penelitian Pendidikan dan non pendidikan;
-Penelitian Hukum; Penelitian Ekonomi;
-Penelitian Bahasa,
-Penelitian Antropologi,
-Penelitian Biologi;
-Penelitian Sejarah dan sebagainya.

Ketiga, penggolongan penelitian menurut tingkat kealamiahan,
(a) penelitian eksperimen
      -sangat tidak alamiah atau tidak natural karena tempat penelitiannya di laboratorium dalam kondisi yang terkontrol sehingga tidak terdapat pengaruh dari luar.
      -Contoh penelitian eksperimen bidang pendidikan: ‘Perbedaan prestasi belajar yang menggunakan multimedia inovatif dengan media konvensional dalam PBM pada siswa di SD “Maju” Kota “Y” tahun 2017

(b) penelitian survei/normatif/kasus
     -penelitian ini menggunakan variabel dan populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitiannya.
     -menggunakan metode kuantitatif atau analisis datanya menggunakan statistik

(c) penelitian naturalistik
     -sering disebut penelitian kualitatif
     -dengan analisis datanya secara naratif deskriptif kualitatif

Keempat, penggolongan penelitian menurut tempat penelitian. 
(a) Penelitian Perpustakaan (Kajian buku-buku ilmiah di perpustakaan)
(b)Penelitian Laboratorium (melakukan uji coba atau eksperimen di laboratorium)

 Kelima, penggolongan penelitian menurut aspek metode dan pendekatan
 (a) penelitian deskriptif
      -yaitu jenis penelitian yang berusaha untuk menggambarkan, menjelaskan secara detail, sistematis, logis tentang objek tertentu.
      -umumnya dilakukan pada bidang ilmu sosial dan budaya
(b) penelitian sejarah (historical research atau historiografi)
      -hampir sama dengan penelitian deskriptif, tetapi lebih menekankan pada metode wawancara dengan pelaku sejarah dan dalam melakukan analisis data dokumen melakukan kritik intern dan kritik ekstern.
 (c) Penelitian kuantitatif (quantitative research)
      -yaitu penelitian yang berorientasi pada paham positivisme,
      -bertujuan untuk mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur
      -analisis datanya menggunakan statistik
(d) penelitian kualitatif (qualitative research)
     -yaitu penelitian yang berorientasi pada paham konstruktivisme atau interpretif
      -bertujuan untuk menjelaskan realita secara alamiah, analisis datanya berupa kalimat rinci dan sistematis, logis.
(e) penelitian longitudinal
      -yaitu penelitian yang ingin mengetahui perkembangan suatu gejala yang cukup lama,
      -misalnya peneliti ingin mengetahui perkembangan kemampuan berpikir anak SD kelas I sampai kelas VI, maka peneliti melakukan pencatatan perkembangan kemampuan berpikir anak dari kelas I sampai kelas VI pada objek yang sama (jadi butuh waktu 6 tahun).
(f) penelitian cross-sectional
      -yaitu penelitian yang tidak menggunakan sasaran penelitian yang sama
      -misalnya ingin mengetahui perkembangan berpikir anak SD kelas I sampai VI, maka dalam waktu bersamaan merekam perkembangan berpikir anak SD kelas I sampai kelas VI, jadi kebalikan dari longitudinal, tidak perlu waktu lama
(g) penelitian evaluasi
      -hampir sama dengan penelitian assesment
      -adalah bertujuan untuk menjawab apakah suatu proyek tertentu telah berjalan sesuatu dengan program yang ditetapkan

Keenam, penggolongan penelitian berdasarkan tujuannya
(a) penelitian deskriptif (descriptive research)
(b) penelitian prediktif (predictive research)
      -yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan analisis data saat dilakukannya penelitian.
      -Umumnya penelitian ini bersifat studi korelasional (correlational studies) dan studi kecenderungan (trend studies)
(c) penelitian improvetif (improvetive research)
      -yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan atau pelaksanaan suatu program tertentu.
      -Termasuk dalam jenis penelitian ini misalnya penelitian tindakan (action research), penelitian dan pengembangan (research and development), penelitian eksperimental
(d) penelitian eksplanatif (explanation research)
      -yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel yang diteliti 

3. Jawaban pertanyaan halaman 22 :

1.     iya, fenomena tersebut dapat dikaji melalui penelitian sosial, karena fenomena tersebut merupakan masalah sosial dan kita harus mencari solusi atas masalah sosial tersebut.

2.     Merantaunya pemuda-pemudi yang telah lulus, tidak kembalinya para perantau ke dusun tersebut, putusnya generasi pertanian di dusun tersebut.

3.     Para pemuda-pemudi yang telah lulus dari berbagai tingkat pendidikan akan menggunakan ilmu yang di dapat nya untuk memajukan dan meneruskan bidang pertanian di dusun Sokorojo, dan generasi pertanian di dusun ini pun tidak akan terputus.

4.     Metode penelitian sosial kuantitatif, karena berdasarkan karakteristiknya dilihat dari rumusan judulnya yang ekspresif, jelas, padat dan menunjukkan secara jelas permasalahan yang akan diteliti sesuai dengan karakteristik metode kuantitatif.

5.     Jenis penelitian berdasarkan aspek metode dan pendekatan yaitu, Penelitian kuantitatif (quantitative research), karena penelitian ini berorientasi pada paham positivisme, dan bertujuan untuk mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur, analisis datanya menggunakan statistik.

4.) sudah
5.) saya kesulitan memahami tentang bagaimana teknik pengumpulan dan analisis data penelitian kualitatif dapat dilakukan (tahap demi tahapnya)



Comments

Popular Posts