gaya baru puisi favorit

Dulu suka bgt gayagaya puisi yang general, 
"Walau risau merupa ajalnya ingin
Biar kepyak suara diujung dingin
Mematungnya daku di peraduan
Suara, jatuhnya nanar di langit awan"

Kaya gitu lah kira kira. 4 baris rima sama apaga senada. Terus berubah lagi jadi puisi singkat tapi nusuk gayanya ka Randia Putra, gatau persis apa engga, kira kira kaya gini:
kibar
ruang akbar
gejolak merah
negeri ku cinta
.
dinyanyikan sedih tengah tiang
gejolak putih
rasa sayang hingga ketiadaan

Kaya gitu kira2, terus ganti lagi dong sekarang. Gaya2 puisinya Soe Hok Gie. Kira2 cirinya gini:
1)perbait jumlah baitnya ga nentu
2)rimanya ga nentu
3)konotatifnya ga banyak
4)cara pembacaannya kaya ngomong biasa, cuma dengan tatapan yang menyuratt banget
5)dibawain dengan romantis. Tapi ga selalu suka cita. Kadang rasa sedih dan pahit yang paling pahit.

Kira2 kaya gini:
aku tengah menjuangkan harapan abu di temaram minggu yang sering kau duduki
tuan penghuni cerahnya ruang raga telah pergi kata ubin
lalu dimana pagar-pagar tua serupa mimpi yang kita tancapkan sama-sama
aku itu sepahit itu ya? atau waktu yang senanar itu?
.
Dah bai

Comments

Popular Posts