selamat jalan, satu tuju yang tak sampai, makasi Eyang Sapardi! 💖💖

Dari dua bait puisinya orang hebat ini,
Gue jadi sedikit dan pelan pelan ngerti
Bahwa mulianya dan kerennya seorang manusia,
Ialah disaat ia rela habis, mati, rusak atau hilang
Untuk keberadaan hal yang dicintainya
Apapun itu.
.
Ditambah pas gw baca buku everything is fuckednya mark, gw juga makin percaya bahwa orang paling tegar adalah orang yang rela nangis nelan kepahitan-kepahitan. Apalagi kepahitan yang dikasih sama dunia. Hal itu terjadi kalo orang tersebut sadar. Kalo dia gasadar dan aman-aman aja, justru dia ada di titik ga aman. Tapi yaudah dia tenang aja, toh dia ga tau kan?
.
Pendukung kuat lain, dari Soe Hok Gie, sepertinya Soe Hok Gie dan Eyang Sapardi akan menjadi idola gue seumur hidup sampai gw besar, kuliah, atau menikah (kalau umur gw dikasih ampe segitu itu juga).
.
Soe Hok Gie pernah bilang :
"sejarawan adalah orang yang rela menahan sakit dan pahit sepaniang sejarah itu sendiri. Sejarah itu adalah tentang pemerasan dan kekerasan. Apa kalo gaada kekerasan dan pemerasan, sejarah gabakal pernah lahir?". 
Itu nusuk banget
.
Semakin lu tau dunia, semakin lu penasaran sama lebih banyak hal, dan semakin banyak rasa pahit dan perih yang lu rasain karena kebenaran-kebenaran itu.gabisa jelasin gimananya cuma pasti banyak yang ngerti tulisan gue.
.
Rest in Peace, Eyang. Ketulusan dan rasa serah diri akan cinta yang dibawa sama Eyang, InsyaAllah bakalan terus dita inget. Walau Eyang gatau siapa dita hehe.
.
Makasi banyak semesta, udah nemuin dita sama seorang Sapardi Joko Darmono. Semoga banyak Sapardi-Sapardi lain yang bisa ngajarin dita arti apa sebuah memberi tanpa mengharap apapun. 
.
-Jakarta, 19 Juli 2020

Comments

Popular Posts