puisi: pengepal jarak

Pengepal jarak lari berayun-ayun
Dia melihat tanda panah di ujung jalan
Ujungnya bergerak berbalik kearah jantungnya
Menolak
Ia tidak mau

Pengepal jarak itu tetap lari terbodoh-bodoh
Ada mentari sejengkal, ia dengan gila menampar
"Awas kau, setan!"
Mentari berbalas tidak menampar
(Toh ia bisa tewas dan puisiku selesai)
"Kamu telah menjadikan dirimu setan buatan, dasar manusia tukang murka!"

Keras
Ia tidak mau
Di tebing dengan dinding senjagila, 
Ia dinego dengan semburat ungu dan merah
"Hatiku tetap cerah sampai kapanpun, kok"
Lalu semburat yang mengkapas itu turun dengan marah
"Orang yang cerah tak pernah mengelak atas rapuh dirinya, cepat pulang!"

Sambil berbalik, kapas semburat berbisik pada nadi kaki si pengepal jarak
"KRAKK!!!"
Dia digertak lunglai
Letih lalu sadar mengurai
Selesai

Jkt, 13 Maret 2021

Comments

Popular Posts