hi

datang lagi seperti yang pernah aku duga tapi kututupi. 


semesta itu lucu dalam beberapa hari sebelum hari ini. ia mendorongku untuk mematikan semua notifikasi, untuk tenang diri. dan baiknya, ia juga melindungi agar hati tak kembali merenung dan terus merenung, agar diri tak lagi bertanya salah di mana dan harus apa. aku lelah dan itu benar. kemarinnya aku nanar, menulis puluhan puisi rasa asin sedih di situs ini pula. entah dilihat empunya atau tidak tapi pertanyaanku sebenarnya masih ada, tapi sudah kulepas dan tak kupelihara. 

aku tak tau salahku tapi dulu, alkisah semuanya rabun dan sekilas mata lenyap. aku yang masih patah kaki terkena semburat senja terakhir, masih payah untuk sekedar berlutut, memandang di ilalang yang tinggi sekali, tapi berwarna kuning kekeringan. aku masih tak mampu bicara karna mulutku dikunci luberan tanya "ada apa ini Ya Tuhan" . aku saat itu kehilangan teman, kehilangan separuh hati.

.

hm, kayanya gara2 peristiwa ini gw punya trust issue ampe skrg. even kawan gw yg udah cerita bejubel apa aja ke gw, yg sebaiknya gw juga bisa open dan cerita banyak, ini gabisa. ada tembok penghalang yg terus-terusan nanya "yakin nih orang gabikin pegel?"/ 

sekian, semoga sehat terus

Comments

Popular Posts