mengantuk

semalem tidur jam 11 karena mengurusi foto foto di hp mama yang bikin storagenya penuh, sekarang gw merasakan aura aura ngantuk dan tadi ke kantin pas sebelum kantor, beli roti aoka yang keju panggang, gw keknya harus menulis tentang rasa bersyukur agar tidak feeling numb.

gw bersyukur kemaren gajian dan uang tabungan gw udah 10jt asal bulan ini beneran bisa hemat jajan 300rb sebulan. gw bersyukur masih dikasih kesehatan sama yang di atas, badan fit dan kemampuan berpikir normal dan baik, fisik tidak ada yang kurang suatu apapun dan masih bertujuan hidup yaitu memiliki keturunan yang optimal dengan variabel2 pendukung yang optimal juga. gw juga bersukur masi dikasi kesadaran untuk menyadari bahwa hidup sehat itu penting dan makan gula tepung itu boleh asal tidak berlebihan dan mindfull ngonsumsinya, gw bersukur bisa napas dengan lancar damai tanpa hidup di situasi perang kaya negara lain, masih bisa baca dan dapetin informasi yang gw mau selang itungan detik dengan cukup mudah dan amat sangat luas. gw bersyukurrr bgt otak gw dikasih kemampuan untuk belajar bahasa inggris dan karena kemampuan anugerah ini gw jadi bisa belajar banyak hla yang gw mau tau dan akan gw mau tahuin.

Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan masalah kesehatan global yang terus menunjukkan peningkatan insiden di seluruh dunia. PMS, juga dikenal sebagai infeksi menular seksual (IMS), merupakan kumpulan penyakit yang dapat ditularkan melalui kontak seksual, baik melalui hubungan seks vaginal, anal, maupun oral. Jenis PMS yang umum meliputi HIV/AIDS, sifilis, gonore, herpes genital, klamidia, dan human papillomavirus (HPV). Meskipun PMS dapat mempengaruhi siapa saja, baik pria maupun wanita, kelompok remaja dan dewasa muda seringkali merupakan populasi yang rentan terhadap penularan penyakit ini.

Salah satu penyebab utama peningkatan kasus PMS adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran mengenai risiko serta tindakan pencegahan. Kondisi ini diperparah oleh stigma sosial yang masih melekat pada topik seksualitas, sehingga menyulitkan upaya edukasi dan pencegahan. Pentingnya memberikan informasi yang akurat dan terbuka tentang PMS tidak dapat dipandang sebelah mata, karena dapat membantu masyarakat memahami pentingnya kesehatan seksual dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri mereka sendiri.

Penting untuk diingat bahwa gejala PMS tidak selalu muncul secara jelas, dan seseorang dapat menjadi pembawa atau penyebar penyakit tanpa menyadari hal itu. Oleh karena itu, tes rutin dan pemer

iksaan kesehatan seksual menjadi kunci dalam mendeteksi dan mencegah penyebaran PMS. Di beberapa negara, layanan kesehatan seksual telah diintegrasikan ke dalam sistem perawatan kesehatan umum untuk memudahkan akses masyarakat. Namun, tantangan tetap ada, terutama di daerah yang kurang berkembang dan memiliki keterbatasan sumber daya.

Comments

Popular Posts